saat hati lelah
kubakar hangus rasa rindu
kututup buku tentang kisahmu
kubuang pena janji janjimu
rinduku marah menghitam arang
padam sudah bara penantian
tersapu deru berita sepimu
aku tak lagi menunggu
karna kutahu dilangit hatimu tak lagi ada bulan
yang bercahya terang dalam harapan
temaram turun mendung menunggu giliran
kutahu biru matamu tak lagi kutemukan lautan
tempatku berlayar menuai harapan
yg terlihat kini tembok karan yg kasar,
terjal dn penuh hawa dendam
maka akupun menghindar
menjauh
menyandarkan perahuku yg tk lg berlabuh
jiwa yg ada kini
kering serupa pasir
riak ombak tak mampu menyapa
sirna daya hilang tujuan semula
bukan karna badai kita terpisah
bukan hempasan gelombang besar yg menghancurkan harapan
namun kelalaianmu tentang sumpahmu
ku yakin Tuhan mencatat
saat telapak tngnmu
diatas kepalaku dg janji
aku tak sudi ingatkanmu
krn aku yakin engkau tk pernah lupa itu
kini kutersenyum mengingatnya
dn ku lega membuangnya
menjauhlah
dariku
lekaslah jauh
kubakar hangus rasa rindu
kututup buku tentang kisahmu
kubuang pena janji janjimu
rinduku marah menghitam arang
padam sudah bara penantian
tersapu deru berita sepimu
aku tak lagi menunggu
karna kutahu dilangit hatimu tak lagi ada bulan
yang bercahya terang dalam harapan
temaram turun mendung menunggu giliran
kutahu biru matamu tak lagi kutemukan lautan
tempatku berlayar menuai harapan
yg terlihat kini tembok karan yg kasar,
terjal dn penuh hawa dendam
maka akupun menghindar
menjauh
menyandarkan perahuku yg tk lg berlabuh
jiwa yg ada kini
kering serupa pasir
riak ombak tak mampu menyapa
sirna daya hilang tujuan semula
bukan karna badai kita terpisah
bukan hempasan gelombang besar yg menghancurkan harapan
namun kelalaianmu tentang sumpahmu
ku yakin Tuhan mencatat
saat telapak tngnmu
diatas kepalaku dg janji
aku tak sudi ingatkanmu
krn aku yakin engkau tk pernah lupa itu
kini kutersenyum mengingatnya
dn ku lega membuangnya
menjauhlah
dariku
lekaslah jauh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar